Palembang — Upaya memperluas penggunaan kendaraan listrik di Sumatera Selatan mendapat angin segar setelah Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, meninjau langsung perkembangan Bengkel Konversi Sepeda Motor Listrik SMKN 2 Palembang, Jumat (29/11/2025). Kunjungan ini menandai dukungan penuh pemerintah terhadap inovasi pendidikan vokasi yang selaras dengan perkembangan teknologi otomotif nasional
Dalam kesempatan itu, Herman Deru mengapresiasi langkah SMKN 2 Palembang yang berhasil menjadi pionir konversi motor listrik di wilayah Sumatera Selatan. Ia mendorong agar sekolah mampu semakin menekan biaya konversi sehingga hasilnya dapat bersaing dengan produk motor listrik pabrikan.
PLN Kirim Guru SMK Lakukan Pendidikan Konversi di Jakarta
Ketua Program Keahlian SMKN 2 Palembang, Isrofil, menjelaskan bahwa program ini berawal dari kepedulian PT PLN terhadap pertumbuhan motor listrik di Indonesia. Melalui kerja sama dengan dunia pendidikan, PLN memilih beberapa sekolah kejuruan untuk diberi pendidikan khusus konversi sepeda motor listrik di Jakarta.
“SMKN 2 Palembang bersama SMKN 4 dan SMKN 7 Palembang dipilih untuk mengikuti pelatihan. Setelah kembali, kami juga menerima bantuan beberapa unit motor yang sudah dikonversi sebagai sarana belajar,” jelasnya.
Tak berhenti di situ, sekolah-sekolah peserta pelatihan kemudian turut membantu menyebarkan teknologi konversi ke sekolah lain melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, serta penyerahan unit motor konversi.
Bengkel Konversi Resmi Berdiri di SMKN 2 Palembang
Sebagai kelanjutan program, PLN menetapkan SMKN 2 Palembang sebagai lokasi pendirian Unit Bengkel Konversi Sepeda Motor Listrik pertama di Sumatera Selatan. Bengkel ini tidak hanya menjadi pusat layanan konversi, tetapi juga pusat edukasi dan pengembangan teknologi kendaraan listrik.
SMKN 2 telah mengirim dua perwakilan guru untuk memperdalam kompetensi di Bintang Racing Team (BRT) dan Mitra Metal–dua perusahaan yang kini menjadi rekanan resmi sekolah.
Melalui kerja sama ini, SMKN 2 Palembang kini siap:
mengerjakan konversi motor berbahan bakar ke motor listrik,
melaksanakan pelatihan teknisi listrik,
serta menyediakan layanan perbaikan motor listrik.
Kualitas Setara Pabrikan, Harga Lebih Kompetitif
Kepala SMKN 2 Palembang, H. Suparman, S.Pd., M.Si, memaparkan bahwa teknologi konversi yang dikembangkan sekolah memiliki daya tahan dan performa tinggi.
“Kita bukan sekadar membuat motor listrik jarak pendek seperti produk ekonomis. Motor konversi kami bisa menempuh hingga 100 kilometer, dengan BLDC yang mampu hidup 2x24 jam tanpa panas,” tegasnya.
Jika motor listrik pabrikan seperti Honda dijual di angka Rp40 juta lebih, kerja sama SMKN 2 bersama BRT dan Mitra Metal memungkinkan biaya konversi ditekan menjadi hanya sekitar Rp7 juta.
Menurut Suparman, harga tersebut wajar mengingat sebagian komponen, terutama baterai, masih diimpor dari Tiongkok. Namun, komponen seperti BLDC sudah dapat diproduksi di dalam negeri.
SMKN 2 Siapkan Training Center dan Simulator Konversi
Menjawab tingginya kebutuhan tenaga ahli kendaraan listrik dalam 10 tahun mendatang, SMKN 2 Palembang tengah mempersiapkan pusat pelatihan khusus teknisi motor listrik.
Sekolah juga sedang mengembangkan simulator perbaikan konversi motor listrik yang nantinya dapat digunakan oleh sekolah-sekolah lain di Sumatera Selatan.
“Kebutuhan teknisi listrik akan sangat besar. Kami ingin SMKN 2 menjadi pusat pelatihan yang mampu mencetak SDM unggul di bidang motor dan mobil listrik,” ujar Suparman.
Gubernur Minta Harga Konversi Dibuat Lebih Terjangkau
Di akhir kunjungannya, Gubernur Herman Deru memberikan arahan agar inovasi SMKN 2 Palembang dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
“Saya mendorong agar harga konversi bisa semakin efektif dan terjangkau. Teknologi ini harus bisa bersaing dengan motor listrik yang ada di pasaran,” tuturnya.
Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, PLN, dan industri otomotif nasional, SMKN 2 Palembang kini resmi berdiri sebagai pusat konversi sepeda motor listrik yang diharapkan mampu memimpin transformasi kendaraan listrik di Sumsel. (Indra)


