Palembang – Setelah ramai diberitakan di media sosial soal dugaan pemukulan terhadap seorang guru senior berinisial YM di SMAN 16 Palembang, oknum pegawai PPPK berinisial S akhirnya buka suara.
Kasus ini bermula dari laporan resmi yang dibuat oleh YM ke Polsek Sako dengan nomor laporan STTLP/B/498/X/2025/SPKT/Polsek Sako/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel pada 15 Oktober 2025. Dalam laporan itu, YM menuduh rekannya, S, telah melakukan penganiayaan di lingkungan sekolah.
Saat ditemui di sebuah rumah sakit swasta di Palembang, S menyampaikan bahwa kejadian tersebut tidak sepenuhnya seperti yang beredar di media sosial. Ia berharap masyarakat dapat melihat persoalan ini secara berimbang.
> “Saya ingin meluruskan. Kejadian itu bermula dari cekcok antara operator dan Guru YM soal tanda tangan berkas TPG atau sertifikasi. Karena suaranya terdengar hingga ke ruangan saya, saya keluar untuk memastikan keadaan. Guru YM marah-marah di luar ruangan dengan nada tinggi, bahkan terdengar oleh para siswa,” ungkap S.
S menambahkan, dirinya mencoba menenangkan situasi, namun justru berujung pada perdebatan panas hingga akhirnya terjadi aksi saling dorong.
> “Saya akui, saya terpancing emosi. Tapi sebelumnya saya sudah beberapa kali diprovokasi. Saya menyesal, karena seharusnya hal seperti ini tidak terjadi di lingkungan pendidikan,” katanya menyesal.
Lebih lanjut, S mengungkap bahwa Guru YM bukan kali ini saja terlibat perselisihan dengan rekan kerja. Ia menyebut ada beberapa guru lain yang juga pernah mengalami hal serupa dan pihak sekolah memiliki rekaman CCTV yang dapat dijadikan bukti jika dibutuhkan.
> “Saya siap menjalani proses hukum dengan baik. Namun saya juga berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, demi menjaga nama baik sekolah dan dunia pendidikan,” tutupnya.
Sementara itu, pihak sekolah hingga kini masih enggan memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Kasus ini sedang dalam penanganan pihak Polsek Sako, dan diharapkan dapat segera menemukan titik damai agar suasana belajar mengajar di SMAN 16 Palembang kembali kondusif. (Indra)


