Palembang, [21/7/2025] – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang mencatat lonjakan prestasi luar biasa dalam dua tahun terakhir. Di balik kemajuan tersebut, ada sosok kepala madrasah visioner: Drs. Iskandar, M.Si, yang kini dipercaya menempati posisi baru sebagai Kepala MAN 2 Palembang.
Selama memimpin MAN 3 Palembang, Iskandar dikenal sebagai figur yang penuh semangat perubahan dan inovatif dalam membangun ekosistem pendidikan madrasah berbasis teknologi. Salah satu warisan besarnya adalah peluncuran program Madrasah Smart Digital, sebuah sistem pembelajaran modern yang menghilangkan ketergantungan pada buku fisik.
"Di MAN 3, kami tidak menjual buku kepada siswa. Semua materi pembelajaran dikembangkan melalui sistem digital, baik e-learning, modul PDF, maupun platform daring. Ini belum ada di Sumsel, khususnya di tingkat madrasah aliyah," jelas Iskandar.
Komitmennya terhadap peningkatan mutu terbukti dari capaian siswa. Dalam dua tahun terakhir, jumlah lulusan MAN 3 Palembang yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) meningkat signifikan. Ini menjadi indikator keberhasilan strategi akademik dan pembinaan karakter yang dijalankan selama kepemimpinannya.
Iskandar pun mengaku masih memiliki keinginan kuat untuk terus memajukan MAN 3 Palembang. Namun, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), ia harus siap menerima dan menjalankan tugas negara yang baru.
"Secara pribadi saya masih ingin melanjutkan program di MAN 3. Tapi sebagai ASN, saya harus melaksanakan amanah baru ini dengan penuh tanggung jawab," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh guru dan siswa agar terus menjaga serta meningkatkan capaian yang telah diraih.
“Saya harap guru dan siswa MAN 3 terus meningkatkan kualitas, baik akademik maupun sikap. Apa yang sudah kita bangun bersama jangan sampai berhenti di sini,” tegasnya.
Perpindahan Iskandar ke MAN 2 Palembang merupakan bagian dari rotasi dan penyegaran di lingkungan Kementerian Agama. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumsel, Dr. Syafitri Irwan, S.Ag., M.Pd.I, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, membenarkan adanya rotasi tersebut.
“Rotasi jabatan itu hal yang biasa dalam birokrasi. Tujuannya untuk penyegaran, pengembangan karir, serta peningkatan kualitas layanan pendidikan di lingkungan madrasah. Kita berharap setiap kepala madrasah yang mendapat amanah baru bisa memberikan kontribusi positif sesuai kebutuhan dan tantangan di tempat barunya,” ujar Syafitri.
Kini, dengan tugas baru di MAN 2 Palembang, Iskandar berharap dapat menjalin kerja sama yang kuat dengan seluruh unsur madrasah, mulai dari guru, siswa, hingga stakeholder lainnya.
“Semoga di MAN 2 saya bisa membawa semangat baru. Kita ingin MAN 2 menjadi madrasah unggul di semua lini—baik kualitas guru, siswa, maupun fasilitas pendukung pendidikan,” tutupnya.
Warisan kepemimpinan Iskandar di MAN 3 Palembang bukan sekadar prestasi, tapi juga fondasi kuat menuju madrasah yang modern, digital, dan berdaya saing tinggi. (In)


