MPLS 2025 di SMK Negeri 3 Palembang: Akrabkan Siswa Baru, Tanamkan Karakter Positif

LSP News (Fakta & Realita)
0


Palembang, 14 Juli 2025 — SMK Negeri 3 Palembang mulai menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Acara ini berlangsung selama lima hari, dari Senin (14/7) hingga Jumat, di lingkungan sekolah yang berlokasi di Jalan Srijaya Negara, Bukit Lama.

MPLS bertujuan mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah, seperti aturan, guru, fasilitas, dan kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, kegiatan ini juga membantu mereka beradaptasi dan membangun hubungan baik antar siswa dan guru.

Ketua panitia MPLS, Asropi, S.Ag, mengatakan kegiatan ini mengikuti arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. “Hari pertama dibuka oleh Pak Misral dari Dinas Pendidikan dan didampingi Ibu Masni Dewi selaku kepala sekolah,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Misral mengangkat tema “SMK Harus Semua Bisa”, sejalan dengan semangat SMK Bisa, SMK Hebat. Pihak sekolah juga menghadirkan narasumber dari luar, seperti kepolisian, puskesmas, dan Honda, untuk memberikan materi tambahan seputar narkoba, pernikahan dini, dan keselamatan berkendara.


Tahun ini, sebanyak 540 siswa baru mengikuti MPLS, yang dibagi dalam 15 jurusan. Mereka terlihat antusias mengikuti setiap kegiatan.

MPLS di SMK Negeri 3 Palembang mengusung konsep ramah dan tanpa kekerasan. “Kami ingin siswa merasa senang dan semangat, bukan tertekan. Tidak boleh ada bullying,” tegas Asropi.

Selain materi utama, siswa juga mengikuti kegiatan seperti ceramah agama, salat berjamaah, dan pengenalan ekstrakurikuler. Mereka didorong untuk bergabung minimal dalam satu kegiatan tambahan.

“Kami ingin siswa punya wawasan luas dan menjauhi hal-hal negatif,” kata Rudi Saleh dari panitia.

Dengan suasana yang menyenangkan dan penuh nilai positif, MPLS ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik bagi siswa baru dalam perjalanan mereka di SMK Negeri 3 Palembang. (In) 

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default